Enam agama utama di Indonesia
Berdasarkan Penjelsaan Atas Penetapan Presiden No 1 Tahun 1965 Terhadap Penyalahgunaan dan/atau Penodaan Agama Pasal 1, “Agama-agama yang dipeluk oleh pendudukl di Indonesia adalah Islam, Kriseten (Protestan), Katolik, Hindu, Budha dan Kong Hu Cu”.
Agama Islam
Indonesia adalah negara dengan penduduk muslim terbanyak di dunia, dengan 87,18& dari jumlah penduduk ialah penganut agama Islam. Mayoritas muslim bisa di jumpai di wilayah barat indonesia (Jawa dan Sumatera) sampai wilayah pesisir Pulau Kalimantan. Sedangkan pada wilayah timur Indonesia, persentase pengikutnya tidak sebesar di wilayah barat. Sekitar 98% Muslim di Indonesia merupakan penganut aliran Sunni. Sisanya, sekitar dua juta pengikut adalah Syiah (diatas satu persen), bedahalnya dengan dijawa.
Sejarah Islam di Indonesia begitu kompleks serta mencerminkan keanekaragaman dan juga kesempurnaan tersebut kedalam kultur. Di abad ke-12, sebagian besar pedagang orang Islam dari India tiba di pulau Sumatera, Jawa serta Kalimantan. Hindu yang dominan dengan kerajaan Buddha, contohnya Sriwijaya dan Majapahit, mengalami kemunduran, dimana banyak pengikutnya berpindah agama ke Islam. Dengan jumlah yang lebih kecil, penganut Hindu berpindah ke Bali, sebagian lagi ke Sumatera dan Jawa. Dalam beberapa kasus, ajaran Islam di Indonesia dipraktikkan dengan bentuk yang lebih berbeda bila kita bandingkan dengan Islam daerah Timur Tengah.
Kekristenan
- Kristen Protestan
Berkembangnya Kriten Protestan di Indonesia sejak masa kolonial Belanda (VOC), sekitar abad ke-16. Kebijakan VOC yang melakukan revormasi Katolik dengan sukses dan berhasil meningkatkan jumlah penganut paham Protestan di Indonesia. Agama ini begitu pesat perkembangannya pada abad ke-20 yang ditandai oleh datangnya para misionaris dari Eropa ke beberapa wilayah di Indonesia, seperti wilayah barat Papua dan lebih sedikit terletak di kepulauan Sunda. Di tahun 1945, saat terjadi pembuatan kekuasaan, orang yang tidak beragama dianggap sebagai orang yang tidak ber-Tuhan, oleh sebab itu tidak mendapaat hak-haknya yang penuh sebagai warganegara. Hasilnya, gereja Protestan mengalami suatu pertumbuhan anggota.
- Kristen Katolik
Untuk pertama kalinya agama Katolik masuk ke Indonesia di bagian pertama abad ketujuh di Sumatera Utara. Fakta tersebut ditegaskan kembali oleh (Alm) Prof. Dr. Sucipto Wirjosuprapto. Untuk mengerti fakta tersebut perlu penelitian serta kesaksian dan rentetan yang tersebar dalam jangka waktu dan tempat yang lebih luas. Berita itu bisa dibaca dalam sejarah kuno karangan seorang ahli sejarah Shaykh Abu Salih al-Armini yang menulis buku “Daftar gereja-gereja dan pertapaan dari provinsi Mesir dan tanah-tanah diluarnya”. Tentang berita 707 gereja dan 181 petapaan Serani yang terbesar di Mesir, Abbessinia, Spanyol, Afrika Barat, Nubia, Arabia, India dan Indonesia
- Kristen Ortodoks
Walaupun Kristen Ortodoks sudah di Indonesia pada abad ke-7. Baru pada abad ke-20 Ortodoks Timur hadir secara resmi dengan nama Gereja Ortodoks Indonesia (GOI), dimana semua imam Gereja Ortodoks di Indonesia berasal dari dua wilayah, yakni yang pertama Gereja Ortodoks Yunani Kepatriarkan Konstantinopel lalu Gereja Ortodoks Rusia diluar Rusia Kepatriarkan Moskow. Ketua umum Gereja Ortodoks Indonesia ialah Arkimandrit Romo Daniel Bambang Dwi Byantoro, Ph.D. yang merupakan imam indonesia pertama Gereja Ortodoks di indonesia. Selaim itu di Indonesia ada Gereja Ortodoks Oriental, yaitu kelompok Gereja Ortodoks Koptik dan Gereja Ortodoks Suryani.
Hindu
Agama Hindu pertama kali tiba di Indonesia pada abad pertama Masehi, bersamaan dengan datangnnya agama Budha, lalu menghasilkan sejumlah kerjaan Hindu-Budha contohnya Kutai, Majapahit dan Mataram. Camdi Prambanan merupakan juil Hindu yang dibangun semasa kerjaan Majapahit, pada masa dinasti Snjaya. Kerjaan tersebut hidup sampai abad ke 16 M, saat kerjaan Islam mulai berkembang. Peirode ini, dikenal sebagai periode Hindu-Indonesia, yang bertahan selama 16 abad penuh.
Buddha
Agama tertua kedua di Indonesia adalah Buddha, datang saat abad ke enam masehi. Sejarah Buddha di Indonesia sangat erat hubungannya dengan sejarah Hindu, sejumlah kerajaan Buddha sudah dibangun sekitar periode yang sama. Seperti kerjaan Sailendra, Mataram dan Sriwijaya. Kedatangan agama Buddha sudaha dimulai dengan aktivitas perdagangan mulai awal abad pertama lewat Jalur Sutra antara India dan Indonesia. Sejumlah warisan bisa ditemukan di Indonesia, mencakup prasasti atau patung dari Kerjaan Buddha dan candi Borobudur di Magelang yang lebih awal.
Konghucu
Peta persebaran umat Khonghucu di Indonesia berdasarkan sensus tahun 2010.
Agama yang berasal dari Cina daratan ini berawal dibawa oleh para pedagang Tiongjoa dan imigran. Diperkirakan pada abad ketigas Masehi, orang Tionghoa datang di kepulauan Nusantara. Beda dengan agama yang lainnya, Konghucu lebih lebih menitik beratkan pada praktik dan kepercayaan yang individual, lepas daripada kode etik melakukannya, bukannya sebuah agama masyarakat yang tertata dengan naik, ataupun jalan hidup serta pergerakan sosial. Di era 1900-an pemeluk konghucu membentuk organisasi, disebut Tiong Hoa Hwee Koan (THHK) di batavia (Jakarta).
Hubungan antar agama
Meski pemerintah Indonesia mengenali sejumlah agama berbeda, konflik antar agama terkadang tidak terelakkkan. Di masa Orde Baru, Soeharto mengeluarkan perundang-undangan yang oleh sekelompok kalangan dirasa anti Tionghoa. Presiden Soeharto mencoba membatasi apapun yang berhungan dengan budaya tionghoa, seperti nama dan agama. Untuk hasilnya, Buddha dan Khonghucu telah diasingkan.
Sekitar 1966 dan 1998, Soeharto beriktiar untuk de-Islamisasi pemerintahaan, dengan memberikan proporsi lebih besar pada orang-orang Kristen di dalam kabinet. Tetapi pada awal 1990-an, isu Islamisasi yang keluar, serta militer terbelah menjadi dua kelompok, Islam dan nasionalis. Golongan Islam, yang waktu itu dipimpin oleh Jendral Prabowo, berpihak pada Islamisasi, sedangkan Jendral Wiranto dari golongan nasionalis, perpegang pada negara sekuler.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar